Untuk meningkatkan kualitas pendidikan sekolah, SMK Pembaharuan dan SMK PN 2 Purworejo mengadakan seminar tentang Pendidikan Karakter dan Budaya Industri, Sabtu (27/11). Seminar digelar di Aula sekolah setempat.
Seminar menghadirkan dua pemateri. Yakni Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VIII, Dr Nikmah Nurbaity, S.Pd, M.Pd.BI, serta Kepala Bengkel Nasmoco Magelang, Subhan Firdaus.Pengawas SMK Cabang Dinas PendidikanWilayah VIII Drs Achmad Khamdani, M.Pd, diundang pada seminar yang diikuti oleh pengurus Yayasan Pembaharuan, kepala SMK Pembaharuan dan PN 2, guru, serta karyawan.Pembina yayasan Pembaharuan, Drs Arie Edy Prasetyo, MBA mengatakan, SMK PN dan SMK PN 2 Purworejo merupakan sekolah kebangsaan yang membekali peserta didiknya dengan pendidikan karakter yang kuat dibalut empat pilar negara.
“Saat inipun Gundala atau Paguyuban Alumni SMK PN dan PN 2 Purworejo jumlahnya ribuan, tersebar di seluruh penjuru tanah air dan belahan dunia,” ucapnya.
Mereka, lanjut Arie, banyak menduduki posisi penting di tanah air. Dengan mantap Arie berucap, sudah tidak diragukan lagi bahwa SMK PN-PN 2 memiliki kecirian khusus melalui pendidikan karakternya yang sangat kuat.
Pengawas SMK Wilayah VIII, Drs Achmad Khamdani menyatakan, sebagai pengawas SMK dirinya siap mendampingi SMK PN-PN 2 untuk meningkatkan kualitas pendidikan sekolah “Ini harus dibarengi komitmen dan tanggung jawab bersama,” katanya.
Upaya peningkatan kualitas pendidikan, imbuhnya, dilakukan melalui kegiatan Monitoring Kepala Sekolah yang akan diadakan tanggal 2 Desember mendatang.
Dalam seminar yang dipandu Dra. Ida Irawaty itu, Dr Nikmah Nurbaity menyebutkan, tujuan pendidikan karakter adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME.
“Juga berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang bertanggung jawab,” terangnya. Ia menambahkan, menghadapi era Revolusi industri 4.0 dunia pendidikan harus berbenah melakukan penyesuaian.
SDM, kata Nikmah, dituntut untuk memiliki keterampilan abad 21 agar bisa bersaing di lingkungan industri. Menurut World Economic Forum (WEF), ada 16 ketrampilan yang dibutuhkan pada abad 21 ini.
Ketrampilan tersebut digolongkan dalam tiga kelompok. Yakni kualitas karakter, literasi dasar, dan kompetensi. “Rumusan ini kerap digunakan oleh lembaga pendidikan untuk membentuk model pembelajaran abad 21 agar ketika lulus mereka bisa menjadi SDM unggulan,” kata Nikmah.
Pemateri berikutnya, Subhan Firdaus yang merupakan mitra iduka SMK PN-PN2, menyampaikan tentang dunia industri. Dikatakannya, antara Nasmoco Magelang dan SMK PN-PN 2 sudah terjalin hubungan kerja sama dalam bentuk MoU.
“Awal bulan Desember nanti SMK PN-PN 2 juga akan mengirimkan guru-guru TKRO untuk diklat selama enam hari di Nasmoco,” ucap Subhan.
Menurutnya, budaya industri di SMK akan meningkatkan soft skill siswa. Hal itu akan membuat siswa mampu menyesuaikan dan mengembangkan industri di tempatnya bekerja nanti.
“Sudah saatnya SMK berorientasi pada pertumbuhan industri mitra, sehingga perlu penerapan kurikulum yang fleksibel sesuai dengan kebutuhan industri,” kata Subhan.
Ia menegaskan, kurikulum yang baik adalah yang bisa menyiapkan Lulusan SMK yang siap kerja, siap melanjutkan studi, siap berwirausaha, serta mampu menumbuhkan perekonomian untuk kesejahteraan