Teknik Pemesinan
- SMK adalah Sekolah Menengah Kejuruan yang tujuan utama adalah membentuk siswa siswinya agar dapat terampil sesuai jurusan dan kompetensinya, sehingga ketika sudah lulus nanti mereka siap untuk bekerja diperusahaan yang mereka inginkan, tidak hanya itu saja, dari lulusan SMK juga diajarkan tentang berwirausaha yaitu siswa diajarkan untuk membuat dan membuka lapangan kerja sendiri dan dimanagemeni sendiri sesuai dengan jurusan dan kompetensi mereka masing masing.
- Jurusan Teknik Pemesinan adalah salah satu jurusan yang sangat dominan dan dinanti nanti oleh perusahaan, karena semua proses produksi pada suatu perusahaan hampir semua operatornya berhubungan dengan Teknik Pemesinan.
- Di Jurusan Teknik Pemesinan SMK Pembaharuan dan PN 2 Purworejo ini, siswa dan siswi nya diajarkan tentang Gambar teknik baik manual maupun menggunakan teknik menggambar dengan program komputer 2D ataupun 3D. Berikutnya tentang teknik Pemesinan Bubut dan frais, siswa diajarkan untuk belajar mebuat suatu produk yang nyata seperti pada perusahaan yanga ada, selain itu juga pada proses praktik pemesinan Bubut dan Frais, SMK pembaharuan dan PN 2 Purworejo juga telah memiliki Unit Mesin CNC Bubut dan Frais, yaitu mesin yang sudah dikontrol menggunakan Control Komputer.
- Untuk berkompetisi dalam ajang lomba kompetensi Siswa Se Kabupaten Purworejo, maka Siswa dan Siswei SMK Pembaharuan dan PN 2 Purworejo khususnya Jurusan Teknik Pemesinan juga ikut berkompetisi dalam acara tersebut. Dan berikut piala yang kami peroleh.
- Untuk out put, di SMK Pembaharuan dan PN 2Purworejo memiliki BKK atau Bursa Kerja Kusus yang bertugas untuk mencarikan pekerjaan pada siswa yang telah lulus. Dan siswa siswi jurusan teknik pemesinan biasanya setelah lulus langsung di rekrut oleh perusahaan.
- Untuk meningkatkan mental ,kepribadian, keimanan, dan prestasi. Siswa siswi di SMK Pembaharuan dan PN 2 juga diajarkan untuk Sholat Berjamaah untuk meningkatkan Mental Spiritualnya. Memberikan ilmu Bela Diri untuk melatih kedisiplinan dan mental Jiwa Kepemimpinan siswa.
KOMPETENSI KEAHLIAN KEJURUAN YANG DIAJARKAN DI TEKNIK PEMESINAN
- Dasar – dasar Gambar Teknik Mesin
- Teknik Pemesinan Dasar / Kerja Bangku
- Teknik pengelasan ( Las Listrik dan Las Gas)
- Teknik Gambar Manufactur (2D dan 3D)
- Teknik Pemesinan Bubut
- Teknik Pemesinan Frais
- Teknik Pemesinan Gerinda
- Teknik Pemesinan CNC (Bubut dan Frais)
- Produk Kreatif Kejuruan
PRESTASI SISWA JURUSAN TEKNIK PEMESINAN
- Tahun 2016 : Juara II dan III (Lomba CNC Milling tingkat Kab Purworejo)
- Tahun 2017 : Juara III (Lomba CNC Milling dan CADD tingkat Kab. Purworejo)
- Tahun 2018 : Juara III (Lomba CADD tingkat Kab. Purworejo)
- Tahun 2019 : Juara III ( Lomba CNC Milling tingkat Kab. Purworejo)
TENAGA PENDIDIK KEJURUAN JURUSAN TEKNIK PEMESINAN
- Drs. H. Marjuki Widiyanto, MM.
- Sugiri, M.Pd.
- Heri Susilo, S.Pd.T
- Dwi Karisma Romadhon,M.Pd.
- Drs. H. Daryono
- Supriyanto,S.Pd.
- Sarimin,S.Pd.
- Suhariyono,S.Pd.
- Slamet Susanto,ST
- Suhartono,S.Pd.
- Arifin Heru,S.Pd.
TEACHING FACTORY
Pembelajaran teaching factory adalah model pembelajaran di SMK berbasis produksi/jasa yang mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri dan dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di industri. Pelaksanaan teaching factory menuntut keterlibatan mutlak pihak industri sebagai pihak yang relevan menilai kualitas hasil pendidikan di SMK. Pelaksanaan teaching factory (TEFA) juga harus melibatkan pemerintah, pemerintah daerah dan stakeholders dalam pembuatan regulasi, perencanaan, implementasi maupun evaluasinya.
Di Jurusan Teknik Pemesinan SMK Pembaharuan dan SMK PN 2 Purworejo, bekerja sama dengan PT Chemco Harapan Nusantara. Pada Tefa di SMK Pembaharuan dan PN 2 Purworejo ini, kami bergerak pada bidang pembuatan Kampas Rem Sepeda Motor dan Mobil.
Pelaksanaan teaching factory sesuai Panduan TEFA Direktorat PMK terbagi atas 4 model , dan dapat digunakan sebagai alat pemetaan SMK yang telah melaksanakan TEFA. Adapun model tersebut adalah sebagai berikut:
Model pertama, Dual Sistem dalam bentuk praktek kerja industri yaitu pola pembelajaran kejuruan di tempat kerja yang dikenal sebagai experience based training atau enterprise based training.
Model Kedua, Competency Based Training (CBT) atau pelatihan berbasis kompetensi merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menekankan pada pengembangan dan peningkatan keterampilan dan pengetahuan peserta didik sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Pada metode ini, penilaian peserta didik dirancang sehingga dapat memastikan bahwa setiap peserta didik telah mencapai keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan pada setiap unit kompetensi yang ditempuh.
Model ketiga Production Based Education and Training(PBET) merupakan pendekatan pembelajaran berbasis produksi. Kompetensi yang telah dimliki oleh peserta didik perlu diperkuat dan dipastikan keterampilannya dengan memberikan pengetahuan pembuatan produk nyata yang dibutuhkan dunia kerja (industri dan masyarakat).
Model keempat, Teaching factory adalah konsep pembelajaran berbasis industri (produk dan jasa) melalui sinergi sekolah dan industri untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dengan kebutuhan pasar.
Tujuan Pembelajaran Teaching Factory Di SMK Pembaharuan dan PN 2 Purworejo :
- Mempersiapkan lulusan SMK menjadi pekerja, dan wirausaha.
- Membantu siswa memilih bidang kerja yang sesuai dengan kompetensinya.
- Menumbuhkan kreatifitas siswa melalui learning by doing.
- Memberikan keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja.
- Memperluas cakupan kesempatan rekruitmen bagi lulusan SMK
- Membantu siswa SMK dalam mempersiapkan diri menjadi tenaga kerja, serta membantu menjalin kerjasama dengan dunia kerja yang aktual, dll
- Memberi kesempatan kepada siswa SMK untuk melatih keterampilannya sehingga dapat membuat keputusan tentang karier yang akan dipili
- Menyiapkan lulusan yang lebih profesional melalui pemberian konsep manufaktur moderen sehingga secara efektif dapat berkompetitif di industri
- Meningkatkan pelaksanaan kurikulum SMK yang berfokus pada konsep manufaktur modere
- Menunjukan solusi yang layak pada dinamika teknologi dari usaha yang terpadu
- Menerima transfer teknologi dan informasi dari industri pasangan terutama pada aktivitas peserta didik dan guru saat pembelajaran.